VIVAnews - Sony Corp mengaku bahwa para peretas (hacker) berhasil menjebol data pribadi milik puluhan juta konsumen mereka yang tergabung dalam jaringan game online PlayStation dan layanan film mereka, serta konsumen layanan musik digital Sony, Qriocity.
"Ini adalah sebuah penjebolan data yang besar," ujar Bruce Schneier, pakar keamanan komputer yang juga pengarang buku keamanan komputer berjudul Beyond Fear, seperti dikutip oleh situs LA Times.
Setidaknya, ada 77 juta akun pelanggan di jaringan PlayStation Network, yang bisa saling terhubung dengan konsol video game PS3, mengunduh game dan masuk ke layanan video streaming Netflix.
Hacker berhasil menjebol data-data konsumen pekan lalu, meliputi data nama, alamat, nomor telepon, hari ulang tahun, alamat email, serta password. Bahkan, dikhawatirkan para peretas juga memiliki informasi kartu kredit mereka.
"Memang belum ada bukti bahwa data kartu kredit juga diambil, namun kami tidak bisa mengesampingkan adanya kemungkinan itu," ujar juru bicara Sony PlayStation, Patrick Seybold, dalam blog perusahaannya.
Menurut Seybould, bila konsumen telah memberikan data kartu kredit mereka melalui jaringan PlayStation Network atau Qriocity, kemungkinan para peretas juga telah mendapatkan nomor kartu dan data masa berlaku kartu kredit.
Pada 19 April pekan lalu, Sony memang sempat menghentikan jaringan PlayStation Network karena mengetahui jaringan itu menjadi target intrusi oleh hacker. Sony sampai-sampai harus mendatangkan pakar keamanan dari luar untuk mempelajari skala kebocoran data sebelum akhirnya mengumumkannya secara resmi kepada para konsumen.
Setidaknya, salah seorang anggota kongres AS, dari Connecticut, Senator Richard Blumenthal, telah mengungkapkan kekecewaannya karena Sony terlambat mengkomunikasikan kebocoran ini kepada para pengguna.
"Walaupun kebocoran ini terjadi sejak sepekan lalu, Sony tidak memberitahu konsumen mereka atau menyediakan informasi yang sangat penting ini untuk melindungi mereka dari pencurian data," kata Blumenthal, dalam surat tertanggal 26 April yang ditujukan kepada Jack Tretton, President of Sony Computer Entertainment.
Menurut Schneier, serangan seperti ini tidak biasa dan tidak bisa dielakkan. Sony sendiri berencana kembali mengoperasikan jaringan PlayStation Network dalam sepekan ini.
Menurut situs eWeek, ketika pertama kali jaringan PlayStation Network mati, banyak yang berspekulasi tentang keterlibatan kelompok hacktivist Anonymous, yang sebelumnya sempat melancarkan serangan distributed-denial-of-service (DDOS) kepada Sony dalam rangka memprotes upaya Sony menggugat hacker PS3 George Hotz. Namun, hal itu telah dibantah oleh Anonymous.
"Ini adalah sebuah penjebolan data yang besar," ujar Bruce Schneier, pakar keamanan komputer yang juga pengarang buku keamanan komputer berjudul Beyond Fear, seperti dikutip oleh situs LA Times.
Setidaknya, ada 77 juta akun pelanggan di jaringan PlayStation Network, yang bisa saling terhubung dengan konsol video game PS3, mengunduh game dan masuk ke layanan video streaming Netflix.
Hacker berhasil menjebol data-data konsumen pekan lalu, meliputi data nama, alamat, nomor telepon, hari ulang tahun, alamat email, serta password. Bahkan, dikhawatirkan para peretas juga memiliki informasi kartu kredit mereka.
"Memang belum ada bukti bahwa data kartu kredit juga diambil, namun kami tidak bisa mengesampingkan adanya kemungkinan itu," ujar juru bicara Sony PlayStation, Patrick Seybold, dalam blog perusahaannya.
Menurut Seybould, bila konsumen telah memberikan data kartu kredit mereka melalui jaringan PlayStation Network atau Qriocity, kemungkinan para peretas juga telah mendapatkan nomor kartu dan data masa berlaku kartu kredit.
Pada 19 April pekan lalu, Sony memang sempat menghentikan jaringan PlayStation Network karena mengetahui jaringan itu menjadi target intrusi oleh hacker. Sony sampai-sampai harus mendatangkan pakar keamanan dari luar untuk mempelajari skala kebocoran data sebelum akhirnya mengumumkannya secara resmi kepada para konsumen.
Setidaknya, salah seorang anggota kongres AS, dari Connecticut, Senator Richard Blumenthal, telah mengungkapkan kekecewaannya karena Sony terlambat mengkomunikasikan kebocoran ini kepada para pengguna.
"Walaupun kebocoran ini terjadi sejak sepekan lalu, Sony tidak memberitahu konsumen mereka atau menyediakan informasi yang sangat penting ini untuk melindungi mereka dari pencurian data," kata Blumenthal, dalam surat tertanggal 26 April yang ditujukan kepada Jack Tretton, President of Sony Computer Entertainment.
Menurut Schneier, serangan seperti ini tidak biasa dan tidak bisa dielakkan. Sony sendiri berencana kembali mengoperasikan jaringan PlayStation Network dalam sepekan ini.
Menurut situs eWeek, ketika pertama kali jaringan PlayStation Network mati, banyak yang berspekulasi tentang keterlibatan kelompok hacktivist Anonymous, yang sebelumnya sempat melancarkan serangan distributed-denial-of-service (DDOS) kepada Sony dalam rangka memprotes upaya Sony menggugat hacker PS3 George Hotz. Namun, hal itu telah dibantah oleh Anonymous.
Labels:
Berita
Belum ada komentar untuk "77Juta Data Konsumen Sony PlayStation Dibobol"
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel. Mohon luangkan waktu sobat untuk memberikan komentar pada artikel ini.