VIVAnews - Peneliti menemukan fosil laba-laba dari spesies yang diberi nama Nephila jurassica. Laba-laba yang berasal dari zaman dinosaurus itu merupakan fosil laba-laba terbesar yang pernah ditemukan. Ia didapati terkubur di debu vulkanik purba di sekitar kawasan Inner Mongolia, China.
Saat ditemukan, tampak bekas-bekas serat seperti rambut di kakinya. Ini membuat hewan yang hidup sekitar 165 juta tahun lalu menjadi nenek moyang tertua dari spesies laba-laba terbesar yang masih ada saat ini.
Fosil itu sendiri memiliki ukuran yang sama seperti Nephila, saudaranya yang hidup di masa kini. Nephila jurassica memiliki tubuh berukuran 2,5 sentimeter dan kaki yang bisa mencapai panjang 6,3 sentimeter.
“Kemungkinan ia hidup seperti laba-laba masa kini dan merajut jaringnya di kawasan terbuka di hutan, atau kemungkinan di pinggir hutan yang dekat dengan danau,” kata Paul Selden, Director of the Paleontological Institute, University of Kansas, seperti dikutip dari LiveScience, 25 April 2011.
Saat itu, kata Selden, kemungkinan terdapat gunung berapi di sekitarnya yang memproduksi debu volkanik yang menghadirkan endapan di danau yang menjadi kuburan hewan ini.
Seperti diketahui, laba-laba merupakan predator darat yang paling banyak jumlahnya saat ini dan menjaga jumlah serangga tetap stabil. “Jadi, temuan ini bisa membantu kita memahami evolusi pada hubungan mangsa-pemangsa antara serangga dan laba-laba,” kata Selden.
Pada spesies laba-laba golden orb-weaver seperti ini, betina umumnya memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibanding pejantan. Adapun fosil yang ditemukan adalah laba-laba betina. Ini mengindikasikan bahwa tren betina yang lebih besar telah terjadi setidaknya di era Middle Jurassic, jauh sebelum masa Archaeopteryx, burung pertama yang pernah diketahui atau dinosaurus raksasa seperti Brachiosaurus dan Diplodocus.
Namun, meski Nephila jurassica merupakan fosil laba-laba terbesar yang pernah ditemukan, fosil itu bukanlah fosil laba-laba tertua. Sebelumnya pernah ditemukan dua spesies laba-laba lain di Coseley, Inggris yakni Eocteniza silvicola dan Protocteniza britannica. Keduanya berasal dari 310 juta tahun lalu.
Saat ini, Selden dan rekan-rekannya tengah mengamati fosil laba-laba lain yang ditemukan di China dan kawasan lain di Dunia seperti Brazil, Selandia Baru, Australia, Italia, dan Korea. Hasil penelitiannya dipublikasikan di jurnal Biology Letters.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel. Mohon luangkan waktu sobat untuk memberikan komentar pada artikel ini.