Bagi banyak kalangan, utang dalam jumlah besar serta tagihan kartu kredit yang selalu mendekati limit maksimal ibarat mimpi yang sangat mengerikan. Namun, situasi ini tidak selalu menjadi momok bagi mereka yang berusia di awal 20 tahunan.
Berdasarkan penelitian terhadap generasi muda di Amerika Serikat, ditemukan bahwa utang yang mereka tanggung justru meningkatkan rasa percaya diri, terutama bila digunakan untuk hal yang bermanfaat. Kemungkinan besar, utang itu berupa pinjaman untuk biaya kuliah, yang mereka anggap sebagai investasi bagi masa depan.
Dalam laporannya yang bertajuk “Youth Debt, Mastery, and Self-Esteem: Class-Stratified Effects on Indebtedness on Self-Concept yang dipublikasikan di jurnal Social Science Research, peneliti mengungkapkan hasil studi mereka terhadap tiga ribu generasi muda negeri itu.
Studi mencakup pinjaman pendidikan, utang kartu kredit, dan juga sejumlah pertanyaan lain yang didesain untuk mengukur tingkat rasa percaya diri para responden dan perasaan kesanggupan mereka untuk mengelola hidup mereka.
“Meski sudah memperhitungkan fakta bahwa remaja yang lebih percaya diri bersedia melakukan pinjaman tambahan di bangku kuliah, kami menemukan bahwa semakin besar hutang yang dimiliki, semakin tinggi lagi rasa percaya diri mereka,” kata Rachel Dwyer, salah satu peneliti yang melakukan studi tersebut.
Dikutip dari Scientific American, 10 Juni 2011, Dwyer menyebutkan, hal tersebut umumnya berlaku bagi remaja yang datang dari keluarga berpenghasilan rendah yang mungkin mendapatkan peluang studi yang jauh di luar jangkauan keluarga mereka.
“Namun demikian, rasa percaya diri tampaknya sirna di usia sekitar 28 yang merupakan usia di mana umumnya para lulusan universitas telah terjun ke dunia pekerjaan selama beberapa tahun,” ucap Dwyer.
Saat itu, sebut Dwyer, mereka mulai merasa ekspektasi mereka terhadap gaji yang mereka dapatkan terlalu tinggi. Dan pada saat yang sama, tagihan terhadap pinjaman dana pendirikan itu mulai muncul.
Sumber
Berdasarkan penelitian terhadap generasi muda di Amerika Serikat, ditemukan bahwa utang yang mereka tanggung justru meningkatkan rasa percaya diri, terutama bila digunakan untuk hal yang bermanfaat. Kemungkinan besar, utang itu berupa pinjaman untuk biaya kuliah, yang mereka anggap sebagai investasi bagi masa depan.
Dalam laporannya yang bertajuk “Youth Debt, Mastery, and Self-Esteem: Class-Stratified Effects on Indebtedness on Self-Concept yang dipublikasikan di jurnal Social Science Research, peneliti mengungkapkan hasil studi mereka terhadap tiga ribu generasi muda negeri itu.
Studi mencakup pinjaman pendidikan, utang kartu kredit, dan juga sejumlah pertanyaan lain yang didesain untuk mengukur tingkat rasa percaya diri para responden dan perasaan kesanggupan mereka untuk mengelola hidup mereka.
“Meski sudah memperhitungkan fakta bahwa remaja yang lebih percaya diri bersedia melakukan pinjaman tambahan di bangku kuliah, kami menemukan bahwa semakin besar hutang yang dimiliki, semakin tinggi lagi rasa percaya diri mereka,” kata Rachel Dwyer, salah satu peneliti yang melakukan studi tersebut.
Dikutip dari Scientific American, 10 Juni 2011, Dwyer menyebutkan, hal tersebut umumnya berlaku bagi remaja yang datang dari keluarga berpenghasilan rendah yang mungkin mendapatkan peluang studi yang jauh di luar jangkauan keluarga mereka.
“Namun demikian, rasa percaya diri tampaknya sirna di usia sekitar 28 yang merupakan usia di mana umumnya para lulusan universitas telah terjun ke dunia pekerjaan selama beberapa tahun,” ucap Dwyer.
Saat itu, sebut Dwyer, mereka mulai merasa ekspektasi mereka terhadap gaji yang mereka dapatkan terlalu tinggi. Dan pada saat yang sama, tagihan terhadap pinjaman dana pendirikan itu mulai muncul.
Sumber
Labels:
Berita
Belum ada komentar untuk "Survei: Berutang Bikin Anak Muda Lebih "Pede""
Posting Komentar
Terima kasih telah membaca artikel. Mohon luangkan waktu sobat untuk memberikan komentar pada artikel ini.